Standar Operasional Prosedur (SOP) Injeksi Intradermal
Berikut ini adalah artikel mengenai Standar Operasional Prosedur (SOP) pemberian obat atau injeksi secara Intradermal (ID)
Tujuan:
Memasukan obat dengan suntikan ke dalam lapisan dermal yang terletak dibawah lapisan epidermis untuk tes alergi, tes tuberkulin, dan untuk vaksinasi.
Prinsip:
- Pertahankan sterilitas
- Perhatikan lokasi penyuntikan dari:
- Adanya infeksi, aberasi kulit atau jaringan nekrosis pada lokasi
- Ada tidaknya serat saraf di bawah otot
- Beberapa jumlah obat yang dapat diinjeksi pada lokasi tersebut
- Pilih area penyuntikan antara lain di lengan bawah sisi dalam, paha atas, dan punggung (di atas skapula)
- Obat yang diberikan biasanya dalam jumlah sedikit, yaitu 0.1 ml
- Setelah penyuntikan, benjolan yang timbul diusap dengan desinfektan tetapi tidak dipijat.
Persiapan alat:
- Obat (ampul atau vlakon/vial)
- Syeringe (1 ml) dan jarum kecil dan tajam (no 25,26 atau 27)
- Kapas alkohol
- Piala ginjal/bengkok
- Bak instrumen
- Sarung tangan
Dokumentasi:
- Nama obat
- Dosis yang diberikan
- Lokasi penyuntikan
- Waktu pemberian
- Cara pemberian
- Reaksi alergi
A. Fase Pre interaksi
- Mengecek program terapi medik
- Mencuci tangan
- Mempersiapkan alat
- Spuit sesuai kebutuhan
- Bengkok
- Kapas alcohol
- Bak suntik
- Sarung tangan
- Pengalas
- Catatan dan pena
B. Fase Interaksi
- Mengucapkan salam terapeutik
- Melakukan validasi
- Melakukan kontrak waktu
- Menjelaskan langkah-langkah tindakan
- Menjaga privacy klien
C. Fase Kerja
- Mengambil obat yang benar, membaca lebel dan kadaluarsa
- Menghitung dosis obat
- Melakukan double cek (oleh teman sejawat): nama obat, dosis dan hasil perhitungan
- Memilih suntikan dan jrum suntik yang sesuai
- Menyiapkan obat, menarik obat dari ampul/vial
- Membaca lebel obat sekali lagi
- Membawa obat ke klien
- Menggergaji leher ampul bila diperlukan, membuka tutup yang melindungi vial tanpa menyentuh karet, membersihkan dengan alcohol bila perlu
- Menggunakan kasa atau kapas alcohol, meletakan di sekeliling leher ampul lalu mematahkan leher ampul. Pada vial mengocok obat bila diperlukan, sesuai aturan
- Memegang ampul dengan tangan tidak dominan dan alat suntik di tangan dominan. Masukkan jarum ke dalam ampul/vial dan menarik sesuai dengan kebutuhan.
- Lepaskan jarum dari ampul/vial dan mengeluarkan gelembung-gelembung udara yang ada di suntikan
- Membaca kembali lebel obat untuk ketiga kalinya sebelum mengembalikan obat ke dalam lemari penyimpanan
- Membawa obat ke klien, menjelaskan tujuan pengobatan dan prosedur tindakan
- Mengkaji identitas klien (cek nama/minta klien untuk menyebutkan namanya)
- Mengatur posisi yang nyaman dan membantu klien untuk memperoleh posisi yang nyaman dan benar
- Menggunakan sarung tangan dan melakukan pembersihan area suntikan dengan cara berputar dengan arah dari dalam ke luar
- Menggunakan tangan yang dominan untuk memegang spuit dan memasukkan jarum dengan sudut 10 s.d 20° dari permukaan kulit
- Melakukan aspirasi, bila ditemukan darah maka terik jarum keluar, bila tidak ada darah maka injeksikan obat ke dalam otot
- Menarik suntikan, membuang pada tempat yang disediakan dan aman
- Memberikan plester bila diperlukan dan membantu klien pada posisi yang nyaman
- Melepaskan sarung tangan, cuci tangan dan kembalikan peralatan
D. Fase Terminasi
- Mengevaluasi respon klien
- Merencanakan tindak lanjut
- Melakukan kontrak yang akan datang
- Mendokumentasikan tindakan dan respon klien