SOP Pemeriksaan Analisa Gas Darah (AGD)
Pengertian
Pemeriksaan analisa gas darah adalah pengambilan darah arteri melalui fungsi untuk memeriksa gas-gas dalam darah yang berhubungan dengan fungsi respirasi dan metabolisme.Tujuan Pemeriksaan AGD
- Mengetahui keadaan oksigen dan metabolisme sel.
- Efisiensi pertukaran oksigen dan karbon dioksida
- Kemampuan Hb dalam mengangkut oksigen dan karbon dioksida
- Tingkat tekanan oksigen dalam darah arteri.
Persiapan Alat
- 1 buah syringe disposible 2,5 ml
- 1 buah jarum no. 25 (untuk penusukan arteri radialis, bracialis, dan arteri dorsalis pedis)
- 1 buah jarum n0. 22 (untuk arteri femoralis atau untuk orang yang gemuk)
- Gabus/karet sebagai penutup jarum
- Alkohol swab atau kapas betadine
- 2 lembar kain kasa steril
- Bila perlu anastesi lokal dengan lidokain 1%
- Bengkok, plester, gunting
- Kantong plastik es/kontainer bila pengiriman jauh
- Heparin injeksi 5000 IU/ml
Dokumentasi
Tanggal, waktu pengambilan AGD, suhu, pemberian oksigen.
Tahap Orientasi
Cara Pemeriksaan Analisa Gas Darah (AGD)
Tahap Pre Interaksi- Cek catatan medis dan perawatan
- Cuci tangan
- Menyiapkan alat-alat yang diperlukan (lihat Persiapan Alat)
- Memberikan salam, panggil klien serta mengenalkan diri.
- Menerangkan prosedur dan tujuan tindakan pemeriksaan Analisa Gas Darah (AGD)
Tahap Kerja
- Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya.
- Menjaga privasi
- Memilih daerah yang akan difungsi
- Menyiapkan posisi pasien:
- Arteri radialis
- Ekstensi tangan, ganjal dengan bantal kecil/gulungan handuk kecil.
- Arteri harus benar-benar teraba untuk memastikan lokalisasinya, yaitu 1,5 cm di atas pergelangan tangan.
- Arteri dorsalis pedis
- Pasien boleh flat/fowler
- Arteri bracialis
- Posisi pasien semi fowler/terlentang, ekstensikan lengan siku pada posisi supine
- Lokasi penusukan di bawah lengan siku.
- Arteri femoralis supine
- Lokasi penusukan pada lekukan inguinal
- Raba kembali arteri untuk memastikan adanya pulsasi daerah yang akan ditusuk sesudah dibersihkan dengan kapas betadine secara sirkuler, setelah 30 detik kita ulangi dengan kapas alkohol dan tunggu kering.
- Bila perlu obat anastesi lokal gunakan spuit 1 cc yang sudah diisi dengan obat intracutan dan sebelum obat dimasukan, terlebih dahulu aspirasi untuk mencegah masuknya obat ke dalam pembuluh darah.
- Lokalisasi arteri yang sudah dibersihkan difiksasi oleh tangan kiri, dengan cara kulit ditegakkan dengan kedua jari penunjuk dan jari tengah, sehingga arteri yang akan ditusuk berada diantara dua jari tersebut.
- Spuit yang sudah diheparinisasi pegang seperti memegang pensil dengan tangan kanan, jarum ditusukkan ke dalam arteri yang sudah terfiksasi tadi:
- Pada arteri medialis posisi jarum ± 45°
- Pada arteri bracialis posisi jarum ± 60°
- Pada arteri femoralis posisi jarum ± 95°
- Seketika arteri ditusuk, tekanan arteri akan mendorong penghisapan spuit sehingga darah akan mudah mengisi spuit, tetapi kadang-kadang darah tidak tidak langsung keluar. Kalau terpaksa dapat menghisapnya secara perlahan-lahan untuk mencegah hemolisis. Bila tusukan tidak berhasil jarum jangan dicabut, tarik perlahan-lahan sampai jarum ada di bawah kulit kemudian tusukan boleh diulang lagi ke arah denyutan.
- Sesudah darah diperoleh sebanyak 2 cc jarum kita cabut dan usahakan posisi pemompa spuit tetap untuk mencegah terhisapnya udara ke dalam spuit dan segera gelembung udara dikeluarkan dari spuit.
- Ujung jarum segera ditutup dengan gabus/karet.
- Bekas tusukan fungsi arteri tekan dengan kapas alkohol campur betadine:
- Pada arteri radialis dan dorsalis pedis selama 5 menit
- Pada arteri femoralis selama 7-10 menit
- Jika pasien mendapatkan antikoagulan tekan selama 15 menit
- Lokalisasi tusukan tutup dengan kapas dan betadine steril.
- Putar syringe 4-5 kali putaran agar darah tercampur dengan heparin.
- Memberi etiket laboratorium dan mencantumkan nama pasien, ruangan, tanggal dan jam pengambilan.
- Bila pengiriman/pemeriksaannya jauh, darah dimasukkan kantong plastik yang diberi es (ice box) supaya pemeriksaannya tidak terpengaruh suhu udara luar.
- Kembali mencuci tangan.
- Rapikan alat-alat.
Tahap Terminasi
- Mengevaluasi klien
- Memberikan reinforcemen
- Kontrak untuk kegiatan selanjutnya
- Cuci tangan
- Pendokumentasian