Pengertian dan Faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Pengertian Perilaku
Perilaku menurut teori behaviorisme adalah hal-hal yang berubah dan dapat diamati. Perilaku terbentuk dengan adanya ikatan asosiatif antara stimulus dan respon (S-R). Manusia berperilaku pada dasarnya mencari kesenangan yang sekaligus menghindari hal-hal yang menyakitkan, dan perilaku pada dasarnya ditentukan oleh lingkungan sesuai dengan pola stimulus respon yang terjadi (Slameto, 2010).
Seorang ahli psikologi Skiner merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Oleh karena itu perilaku terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian organisme tersebut merespon.
- Respondent respons atau reflexive, yaitu respon yang ditimbulkan oleh rangsangan-rangsangan (stimulus) tertentu.
- Operant respons atau instrumental respons, yaitu respon yang timbul dan berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsang tertentu.
- Perilaku tertutup (covert behaviour)
Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup. Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan atau kesadaran dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.
- Perilaku terbuka (overt behaviour)
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respons terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain.
Bentuk Perilaku
Secara lebih operasional perilaku dapat diartikan suatu respon organisme atau seseorang terhadap rangsangan (stimulus) dari luar subyek tersebut.
- Bentuk pasif → Adalah respon internal yaitu yang terjadi di dalam diri manusia dan tidak secara langsung dapat terlihat oleh orang lain misalnya berfikir, tanggapan atau sikap batin dan pengetahuan. Misalnya seseorang yang menganjurkan orang lain untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri meskipun dia sendiri tidak melakukan.
- Bentuk aktif → Adalah apabila perilaku ini jelas dapat diobservasi secara langsung. Misalnya orang yang sudah pernah melakukan pemeriksaan payudara sendiri. Oleh karena perilaku ini sudah tampak dalam bentuk tindakan nyata maka disebut overt behavior.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku
- Pengamatan → Pengamatan adalah pengenalan obyek dengan cara melihat, mendengar, meraba, membau, mengecap. Sedangkan melihat, mendengar, meraba, membau dan mengecap itu sendiri modalitas pengamatan.
- Perhatian → Ada dua batasan tentang perhatian yaitu sebagai berikut: 1) Perhatian adalah pemusatan energi psikis yang tertuju kepada suatu obyek. 2) Perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang sedang dilakukan.
- Tanggapan → Setelah melakukan pengamatan maka akan terjadi gambaran tinggal dalam ingatan inilah yang disebut tanggapan.
- Fantasi → Fantasi adalah kemampuan untuk membentuk tanggapan–tanggapan yang telah ada. Dalam proses belajar-mengajar, fantasi ini sangat penting dan terwujud dalam daya kreatifitas sasaran belajar.
- Ingatan → Ingatan adalah kemampuan untuk menerima, menyimpan, dan memproduksikan kesan-kesan. Ingatan yang baik mempunyai sifat - sifat cepat, setia, teguh, luas dan siap.
- Berfikir → Berfikir adalah aktivitas yang sifatnya idealistis yang mempergunakan abstraksi-abstraksi. Dalam berfikir, orang meletakkan hubungan antara bagian-bagian informasi yang ada pada dirinya berupa pengertian-pengertian.
- Motivasi → Motivasi adalah suatu dorongan dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Motif tidak dapat diamati. Yang dapat diamati adalah kegiatan atau mungkin alasan-alasan tindakan tersebut.