Widget HTML #1

International Patient Safety Goals (IPSG) dan Implementasinya di Rumah Sakit

BlogPerawat.Net - International Patient Safety Goals (IPSG) merupakan serangkaian sasaran yang dirumuskan oleh Joint Commission International (JCI) untuk meningkatkan keselamatan pasien di seluruh rumah sakit yang terakreditasi JCI.

Mulai diterapkan pada 1 Januari 2011, IPSG berfokus pada aspek-aspek pelayanan yang berpotensi menyebabkan insiden keselamatan pasien.

Di Indonesia, Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) telah mengadopsi IPSG sebagai salah satu komponen penilaian dalam Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS), yang wajib dipenuhi oleh semua rumah sakit dalam proses akreditasi.

Tujuan IPSG

IPSG bertujuan untuk mendorong rumah sakit melakukan perbaikan spesifik dalam keselamatan pasien. Setiap sasaran memiliki standar, maksud dan tujuan, serta elemen penilaian tersendiri yang dirancang untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit dan keselamatan pasien secara keseluruhan.

Enam Sasaran Keselamatan Pasien IPSG

JCI mengeluarkan enam sasaran keselamatan pasien yang menjadi pedoman bagi hampir seluruh rumah sakit di dunia. Berikut adalah implementasi dari masing-masing sasaran:

1. Identifikasi Pasien Secara Tepat (Identify Patients Correctly)

Identifikasi pasien yang tepat sangat penting untuk mencegah kesalahan medis. Rumah sakit diharapkan menggunakan minimal dua identitas pasien, seperti nama lengkap dan tanggal lahir, atau nama lengkap dan nomor rekam medis, atau nama lengkap dan alamat. 

2. Meningkatkan Komunikasi yang Efektif (Improve Effective Communication)

Komunikasi yang efektif antara tenaga kesehatan adalah kunci untuk mengurangi kesalahan dalam pelayanan. Beberapa langkah yang harus dilakukan termasuk proses feedback saat menerima instruksi per telepon, hand over saat serah terima pasien, penyampaian hasil kritis dalam waktu 30 menit, serta penggunaan singkatan yang dibakukan.

3. Meningkatkan Keamanan Penggunaan Obat yang Membutuhkan Perhatian (Improve the Safety of High-Alert Medications)

Untuk mengurangi risiko kesalahan obat, rumah sakit harus memastikan bahwa elektrolit konsentrasi tinggi seperti potassium chloride (KCL) dan sodium chloride (NaCl >0.9%) tidak disimpan di ruang perawatan.

4. Meningkatkan Ketepatan Lokasi, Pasien, dan Prosedur Pembedahan (Ensure Correct-Site, Correct-Procedure, Correct-Patient Surgery)

Untuk mencegah kesalahan dalam prosedur pembedahan, rumah sakit harus melakukan site marking, menggunakan dan melengkapi surgical checklist, serta melakukan time out sebelum operasi dimulai.

5. Mengurangi Risiko Infeksi (Reduce the Risk of Health Care-Associated Infections)

Infeksi terkait pelayanan kesehatan dapat dicegah dengan praktik kebersihan tangan yang baik. Ini mencakup mencuci tangan sebelum kontak dengan pasien, sebelum melakukan tindakan aseptik, setelah kontak dengan cairan tubuh, setelah kontak dengan pasien, dan setelah kontak dengan lingkungan pasien.

6. Mengurangi Risiko Cedera Akibat Jatuh (Reduce the Risk of Patient Harm Resulting from Falls)

Untuk mengurangi risiko jatuh, rumah sakit harus melakukan pengkajian awal dan berkala terhadap risiko jatuh pasien, serta mengambil tindakan untuk mengurangi risiko yang teridentifikasi.

Penerapan IPSG di Rumah Sakit

Implementasi IPSG di rumah sakit memerlukan komitmen dari seluruh staf dan manajemen rumah sakit. Penerapan yang efektif melibatkan pelatihan berkelanjutan, evaluasi rutin, dan peningkatan prosedur berdasarkan hasil evaluasi tersebut.

Dengan memenuhi standar IPSG, rumah sakit dapat meningkatkan keselamatan pasien, mengurangi insiden yang merugikan, dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara keseluruhan.

Implementasi IPSG yang efektif tidak hanya meningkatkan kualitas pelayanan tetapi juga membangun kepercayaan masyarakat terhadap fasilitas kesehatan.

Sebagai bagian dari proses akreditasi, IPSG membantu rumah sakit mencapai standar internasional dalam memberikan pelayanan yang aman dan bermutu tinggi.