Cara Menghitung Derajat Ikterus Neonatus dengan Metode Kramer
BlogPerawat.Net - Ikterus neonatorum, atau pewarnaan kuning pada kulit, sklera, dan mukosa neonatus, merupakan kondisi klinis yang umum ditemukan pada bayi baru lahir.
Hal ini disebabkan oleh akumulasi bilirubin dalam darah, baik bilirubin indirek maupun direk. Penilaian derajat ikterus neonatorum penting untuk membedakan antara ikterus fisiologis yang umumnya tidak berbahaya, dengan ikterus patologis yang membutuhkan intervensi medis.
Salah satu metode penilaian klinis yang sederhana dan efektif untuk menentukan derajat ikterus neonatorum adalah metode Kramer.
Derajat Ikterus Kramer (BlogPerawat.Net) |
Prinsip Metode Kramer
Metode Kramer menggunakan observasi klinis dengan menekan area kulit bayi pada tempat-tempat dengan tonjolan tulang, seperti hidung, dada, dan lutut. Penekanan tersebut bertujuan untuk memeriksa warna kulit yang muncul saat area tersebut menjadi pucat.
Warna kuning yang tampak pada kulit bayi menunjukkan tingkat bilirubin dalam darah. Penilaian dilakukan dengan membandingkan warna yang terlihat dengan tabel kadar bilirubin yang telah ditetapkan.
Metode Kramer membagi tubuh bayi menjadi lima wilayah utama. Setiap wilayah dikaitkan dengan perkiraan kadar bilirubin sebagai berikut:
- Derajat 1 - Kepala dan leher, perkiraan kadar bilirubin: 5,0 mg/dL
- Derajat 2 - Kepala, leher, hingga badan atas (di atas umbilikus), perkiraan kadar bilirubin: 9,0 mg/dL
- Derajat 3 - Kepala, leher, badan atas hingga badan bawah (di bawah umbilikus) sampai tungkai atas (di atas lutut), perkiraan kadar bilirubin: 11,4 mg/dL
- Derajat 4 - Kepala, leher, badan atas hingga badan bawah, tungkai atas, dan tungkai bawah, perkiraan kadar bilirubin: 12,4 mg/dL
- Derajat 5 - Seluruh tubuh, termasuk telapak tangan dan kaki, perkiraan kadar bilirubin: 16,0 mg/dL
Teknik Pemeriksaan
Pemeriksaan menggunakan metode Kramer paling efektif dilakukan di bawah pencahayaan alami, seperti sinar matahari. Cahaya alami membantu memperjelas perubahan warna kulit. Pemeriksaan dimulai dari kepala hingga bagian tubuh yang lebih bawah, sesuai dengan pembagian wilayah dalam metode Kramer.
Teknik ini memerlukan pengamatan yang teliti dan pengalaman klinis dari tenaga kesehatan. Meskipun sederhana, metode Kramer memberikan informasi awal yang penting dalam menentukan langkah diagnostik dan terapeutik selanjutnya untuk menangani hiperbilirubinemia pada neonatus.